Liputan6.com, Jakarta – Transformasi digital bergerak pesat, sebagai efek samping pembatasan mobilisasi dalam kurun waktu pandemi COVID-19. Sistem pendidikan di Indonesia pun mengalami percepatan dengan penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar untuk mematahkan tantangan jarak menuju akses pendidikan.
Peran teknologi dalam dunia pendidikan menjadi semakin penting. Proses pembelajaran difasilitasi dengan e-learning, video conference, dan beragam aplikasi interaktif. Hal ini meningkatkan fleksibilitas, aksesibilitas, dan interaktivitas yang berdampak pada pengalaman belajar lebih baik dan efektif.
Oleh karena itu, transformasi digital akan berdampak signifikan terhadap perkembangan komunitas dan kualitas pendidikan.
Berpengalaman 73 tahun mengelola pendidikan, BPK Penabur menyadari pentingnya transformasi demi menjamin kualitas lulusan yang mampu menjawab kebutuhan zaman.
“Transformasi digital memengaruhi berbagai aspek pendidikan, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, hingga pengelolaan administrasi. Untuk itu, penting memiliki strategi terencana dan berkelanjutan dalam menghadapinya,” ujar Ketua Umum Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/8/2023).
Pembaharuan kurikulum dan mengadopsi teknologi secara bijak, menjadi langkah yang dipilih BPK Penabur, salah satunya, pengembangan platform Penabur Digital Learning (PDL) yang berfokus pada produksi materi pembelajaran digital.
“PDL dirancang untuk membantu siswa belajar dari mana dan kapan saja dengan materi berkualitas,” kata Ketua BPK Penabur Jakarta, Kenny Lim.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerbitkan konsep Merdeka Belajar di perguruan tinggi atau Kampus Merdeka di Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Leave a Reply