Saat Anda keluar rumah untuk berolahraga di pagi hari mungkin banyak yang tak sempat untuk menyantap sarapan. Jadi, alih-alih melahap semangkuk sereal, Anda mungkin lebih memilih melakukan latihan dengan perut kosong.
Tapi apakah berolahraga saat perut kosong sebenarnya baik? “Saya benar-benar tidak merekomendasikannya,” kata ahli gizi bersertifikasi di Arizona, Abby Chan, M.S., R.D.N. “Tubuhmu akan selalu lebih baik dalam keadaan kenyang, apapun yang terjadi,” katanya dilansir dari Shape, Kamis (15/6/2023).
Selanjutnya, Chan menjelaskan mengapa sarapan atau juga bisa disebut dengan pengisian bahan bakar tubuh sebelum sesi latihan sangat penting, serta potensi risiko berolahraga dengan perut kosong.
Selama berolahraga, tubuh Anda memanfaatkan bentuk karbohidrat yang tersimpan, yang dikenal sebagai glikogen, di hati dan otot Anda untuk energi, menurut American College of Sports Medicine (ACSM).
Hati Anda akan memecah glikogennya saat Anda berkeringat untuk mempertahankan kadar glukosa darah Anda, yang akan digunakan otot Anda untuk energi selain simpanan glikogennya sendiri, menurut Klinik Cleveland.
Tubuh Anda dapat menyimpan cukup glikogen untuk mendukung Anda melalui latihan intensitas sedang atau durasi pendek, menurut ACSM. Ketika glikogen ini hampir habis, tubuh Anda dapat beralih ke asam lemak untuk bahan bakar, menurut Mayo Clinic.
Beberapa orang percaya bahwa dengan berolahraga saat perut kosong, tubuh Anda akan memecah asam lemak tersebut lebih cepat melalui oksidasi lemak dan dengan demikian mendorong “pembakaran lemak,” kata Chan.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa berolahraga dengan intensitas rendah hingga sedang dalam keadaan berpuasa umumnya meningkatkan tingkat oksidasi lemak yang lebih tinggi selama berolahraga daripada berolahraga setelah makan karbohidrat.
Selengkapnya…
Leave a Reply