Salah Satu Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Gaya Coulomb adalah Jarak Antar Partikel

Hukum Coulomb adalah prinsip dalam fisika yang menguraikan hubungan antara muatan listrik dan gaya elektromagnetik yang terjadi antara dua benda bermuatan. Konsep ini menjelaskan bagaimana muatan listrik, baik positif maupun negatif, saling berinteraksi dan menyebabkan gaya tarik atau tolak di antara mereka.

Prinsip ini menjelaskan bahwa ketika dua muatan listrik dengan jarak tertentu berada dalam dekat, mereka akan mengalami gaya tarik jika memiliki muatan yang berbeda (positif dan negatif), dan gaya tolak jika mereka memiliki muatan yang sama (positif dengan positif atau negatif dengan negatif).

Hukum Coulomb memiliki beberapa kesamaan dengan hukum gravitasi yang dikembangkan oleh Isaac Newton. Kedua hukum tersebut memiliki pola perbandingan kuadrat yang terbalik. Namun, perbedaannya terletak pada jenis gaya yang dihasilkan. Gaya gravitasi hanya menyebabkan tarik-menarik, sementara gaya listrik (dikenal sebagai gaya elektrostatis) bisa menyebabkan tarik-menarik serta tolak-menolak antara benda-benda bermuatan.

Bunyi Hukum Coulomb yang dijelaskan oleh penelitian Charles Auguste de Coulomb adalah sebagai berikut:

“Apabila terdapat dua benda bermuatan listrik, maka akan terjadi gaya antara keduanya, baik tarik menarik atau tolak menolak. Besarnya gaya ini akan sebanding secara langsung dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua benda tersebut.”

Dengan kata lain, ketika dua muatan sejenis didekatkan, mereka akan saling tolak-menolak, sedangkan jika dua muatan berbeda didekatkan, mereka akan saling tarik-menarik dan mungkin bahkan saling menempel. Dua gaya ini dikenal sebagai gaya elektrostatis, yang menjelaskan interaksi antara muatan listrik dalam lingkungan sekitarnya.