LSM tersebut memperkirakan bahwa industri tambang batu giok Myanmar bernilai sekitar USD 31 miliar pada tahun 2014, hampir setengah dari PDB resmi negara tersebut tahun itu. Namun, nilai pasti industri ini tidak diketahui.
Kelompok advokasi Institut Tata Kelola Sumber Daya Alam telah menempatkan sektor batu permata Myanmar sebagai salah satu yang paling buram di dunia.
Para penambang seringkali merupakan migran miskin dari bagian lain negara itu dan selalu menghadapi risiko kematian dan cedera akibat tanah longsor.
Lebih dari 160 orang tewas setelah hujan lebat memicu tanah longsor di tambang batu giok di Hpakant pada 2020. Bencana mematikan serupa terjadi di kawasan yang sama pada tahun 2021.
Leave a Reply