Penganut Islam Kejawen di Cilacap Gelar Ritual Pudunan Ramadhan

Penganut Islam Kejawen di Cilacap Gelar Ritual Pudunan Ramadhan

Sebelumnya, ritual pudunan telah dimulai sejak Selasa (2/5/2023). Mereka melakukan tradisi Njenang. Njenang dilakukan di dua tempat ibadah, yakni Pasemuan Lor Dan Pasemuan Kidul.

Njenang ini merupakan bagian dari persiapan gawan (oleh-oleh) yang akan dibawa saat pudunan. Setelah membuat jenang, pada Rabu anak putu Kalikudi akan melanjutkan ritual lainnya, yakni tradisi Dandan pada Rabu.

Kemudian, pada Kamis, anak putu Kalikudi akan melakukan ritual lampah atau jalan kaki sekitar 35 kilometer ke Daun Lumbung, tempat dilakukannya Pudunan. Pudunan digelar pada Jumat pagi hingga malam.

“Kemudian diyaini bahwa pada akhir Ramadhan itu arwah leluhur juga akan pulang. Karena itu, kami melakukan ritual di Daun Lumbung, Cilacap. Juga ziarah di sana, ke leluhur kami. Jadi seperti itu ya, datang ya disambut, pulang juga diantar,” ucap dia.

Kunthang Sunardi menjelaskan, sebelumnya anak putu Kalikudi bersama ribuan penganut Kejawen lain dari berbagai daerah menggelar ritual punggahan jelang Ramadhan, pada Maret lalu. Punggahan adalah tradisi menyambut Ramadhan dan arwah leluhur di Panembahan Banokeling, Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah. Sementara, pudunan adalah ritual untuk melepas bulan Ramadan.

Di sisi lain, anak putu juga meyakini bahwa menjelang Ramadan arwah leluhur kembali ke rumah. Setelah Ramadan usai, arwah akan kembali ke alam barzah. Karena itu, dilakukanlah pudunan untuk melepas arwah nenek moyang.

“Karena Ramadan meninggalkan kita, kita juga melakukan ritual. Sedih lah. Sedih ditinggalkan Ramadan, jadi kita melakukan ziarah ke leluhur kami,” kata Kunthang.

maxwin138
maxwin138
maxwin138
epicwin138
epicwin138
epicwin138
pargoy88
polasot138
polasot138
besti69
besti69

Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *