Liputan6.com, Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengunjungi Lapangan Olkaria I, yakni lokasi pembangkit listrik panas bumi tertua di Kenya. Kunjungan ini melengkapi rangkaian agenda Pertamina Geothermal Energy di Kenya.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi mengatakan banyak hal yang dapat menginspirasi Pertamina Geothermal Energy untuk terus mengoptimalkan potensi panas bumi di Indonesia.
“Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi lanjutan (technology advancement) yang sudah diimplementasikan oleh KenGen dan Marubeni dalam operasional PLTP di Olkaria I,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (28/8/2023).
Marubeni merupakan perusahaan asal Jepang yang menjadi main contractor EPCC (Engineering Procurement Construction and Commissioning) untuk Olkaria I Unit 6. Selain di Kenya, Marubeni juga terlibat dalam EPCC Lumut Balai Unit I milik Pertamina Geothermal Energy.
Dalam penggunaan teknologi, PLTP tertua Kenya ini memiliki teknologi yang terintegrasi dari berbagai original equipment manufacturer (OEM) di dalam satu komplek. Lapangan Olkaria menerapkan teknologi GWGU (Geothermal Wellhead Generating Unit) di salah satu Unit dengan kapasitas 88,5 MW.
Teknologi ini memungkinkan uap dari kepala sumur langsung masuk ke fasilitas produksi tanpa perlu menunggu kumulasi hingga kapasitas tertentu yang bertujuan membuat produksi listrik menjadi lebih cepat sehingga dapat monetisasi sumur-sumur yang telah dibor. PLTP ini juga memanfaatkan air hasil proses pemisahan uap (brine water) yang sudah diproses yang kemudian akan diinjeksi kembali ke reservoir.
Diharapkan dengan dilakukannya kunjungan ini baik Pertamina Geothermal Energy maupun KenGen mendapatkan manfaat dari sharing knowledge yang dilakukan terutama dalam penerapan teknologi yang efisien serta dapat berkolaborasi di masa mendatang. Selain lapangan Olkaria, PGE juga turut mengunjungi Lapangan Longonot, Lapangan Menengai, Akiira Geothermal Project, serta Lapangan Suswa.
“Kami mendapatkan banyak informasi bagaimana potensi panas bumi dikelola secara efisien di Kenya. Optimalisasi potensi yang didukung dengan teknologi dan pengelolaan bisnis yang semakin efisien ini penting untuk membawa PGE meraih target menjadi 1 GW company dalam dua tahun ke depan,” ujar Julfi.
Leave a Reply