Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak dunia hanya sedikit berubah pada perdagangan senin. Terdapat dua sentimen yang saling tarik menarik sehingga membuat harga minyak dunia tidak banyak berubah pada perdagangan Senin.
Sentimen pertama adalah kekhawatiran kenaikan suku bunga AS lebih lanjut dapat mengurangi permintaan. Namun di sisi lain, potensi badai tropis di lepas pantai Teluk AS dapat mengganggu pasokan.
Mengutip CNBC, Selasa (29/8/2023), harga minyak mentah Brent turun 6 sen menjadi USD 83,10 per barel, setelah sempat menyentuh level tertinggi lebih dari USD 85 pada hari sebelumnya. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 29 sen atau 0,36% menjadi USD 80,12 per barel.
Pada hari Jumat, harga minyak mentah membukukan kerugian minggu kedua setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk meredakan inflasi yang membandel.
“Masih ada kekhawatiran mengenai permintaan yang akan berkurang terutama jika kita melihat kenaikan suku bunga lagi, pasar sangat gugup,” kata wakil presiden BOK Financial, Dennis Kissler.
Sedangkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan ukuran inflasi yang menjadi patokan bagi The Fed, akan dirilis pada hari Kamis dan data non-farm payrolls akan dirilis pada hari Jumat.
Dukungan China
China mengeluarkan kebijakan baru dengan mengurangi separuh bea materai pada perdagangan saham yang membuat pasar saham negara tersebut bergairah.
Namun pasar saham China menghapus sebagian besar penguatan pada pembukaan karena kekhawatiran yang mengganggu mengenai perekonomian yang terpuruk.
Fokus pasar minyak adalah pada tindakan China untuk mendukung perekonomiannya.
Leave a Reply