Sementara di tempat yang sama, Direktur Eksekutif YPPH, Stephanie Riady mengatakan, sesuai dengan visi dan misi YPPH, HOPE Academy akan berkontribusi maksimal dalam memberi dampak bagi bangsa lewat pendidikan.
Ia melanjutkan, HOPE Academy menerapkan pendidikan yang bukan berdasarkan penghafalan, tetapi pendidikan yang menggunakan sistem belajar interdisipliner, di mana mata pelajaran tidak terkotak-kotak, melainkan mengintegrasikan semua bidang menjadi unit dan proyek yang lintas subjek.
“Pembangunan HOPE Academy PIK 2 akan diupayakan berjalan lancar dan tepat waktu, sehingga dapat selesai pada awal tahun 2025. Sesuai rencana, kegiatan belajar mengajar di HOPE Academy PIK 2 akan siap dimulai untuk tahun akademik 2025/2026,”katanya.
Oleh karena itu, pihaknya memastikan mendidik anak-anak yang cerdas, yang juga memiliki pemikiran kritis dan mampu memecahkan masalah.
Namun, bagaimana jika ada sekolah inklusi berstandar internasional?
“Betul, kita adalah sekolah inklusi meski bukan sekolah berkebutuhan khusus, tapi kita ingin memberi kesempatan kepada anak yang mungkin di sekolah lain ditolak untuk bisa mendapatkan akses pendidikan berkualitas dengan harga terjangkau,” kata Recky Rendy, Head of School Hope Academy saat Ground Breaking Hope Academy di PIK 2.
Untuk membimbing anak-anak dengan kebutuhan khusus, pihaknya menyediakan berbagai program pembelajaran serta adanya special educational teacher. Tak hanya itu, bakal ada juga psikolog dan terapi sesuai dengan kebutuhan anak.
“Jadi memang kita ada special educational teacher di mana guru kami juga diperlengkapi, sistem kami juga dengan adanya terapi, harapannya akan memberi dukungan yang holistik supaya anak ini dapat bertumbuh,” jelasnya.
Tak hanya itu, nantinya konsep gedung sekolah pun bakal mengusung tema modern dan minimalis agar menjadi ruang terbuka. Sehingga, sirkulasi udara akan baik.
Leave a Reply