Sebelumnya, dua pendiri platform pencampuran kripto yang berbasis di Rusia, Tornado Cash telah didakwa oleh Kantor Kejaksaan AS (SDNY) untuk Distrik Selatan New York, menurut sebuah pernyataan pada Rabu, 23 Agustus 2023.
Roman Storm dan Roman Semenov secara resmi didakwa melakukan konspirasi untuk melakukan pencucian uang, konspirasi untuk melakukan pelanggaran sanksi, dan konspirasi untuk menjalankan bisnis pengiriman uang tanpa izin, menurut dakwaan yang baru dibuka.
“Storm ditangkap di Washington pada Rabu tetapi Semenov masih buron,” kata SDNY, dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (27/8/2023).
Salah satu pendiri ketiga, Alexei Pertsev, yang tidak disebutkan dalam pengajuan, menghadapi dampak hukum di Amsterdam atas perannya dalam Tornado Cash.
Fungsi Platform Mixer CryptoMixer Crypto memungkinkan pelanggan menyembunyikan asal dana kripto mereka saat bertransaksi dengan imbalan biaya. Meskipun pencampuran ini dapat digunakan oleh pelaku yang baik, hal ini juga memungkinkan dana kripto yang berpotensi tercemar menjadi kurang dapat diidentifikasi.
Tornado Cash dibuat pada 2019 berdasarkan penelitian open source oleh tim di belakang Zcash, menurut situs webnya. Semenov, menekankan sifat platform yang terdesentralisasi.
“Meskipun secara terbuka mengklaim menawarkan layanan privasi yang secara teknis canggih, Storm dan Semenov sebenarnya tahu bahwa mereka membantu peretas dan penipu menyembunyikan hasil kejahatan mereka,” kata Jaksa AS Damian Williams dalam sebuah pernyataan.
Sanksi yang Diterima Tornado Cash
Pada Agustus 2022, OFAC memberikan sanksi kepada Tornado Cash atas perannya dalam memungkinkan pencucian kripto senilai lebih dari USD 7 miliar atau setara Rp 107,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.301 per dolar AS) melalui platformnya. Sejak saat itu, warga negara dan bisnis Amerika Serikat dilarang menggunakan layanannya.
Selain SDNY, dakwaan pada Rabu juga mencakup partisipasi dari Biro Investigasi Federal, Departemen Kehakiman, dan unit Investigasi Kriminal Internal Revenue Service.
Leave a Reply