Harga emas melepaskan tren kenaikan pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Namun, harga emas masih menuju kenaikan mingguan setelah kenaikan tingkat pengangguran AS meningkatkan spekulasi mengenai jeda kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
Dikutip dari CNBC, Sabtu (2/9/2023), harga emas dunia di pasar spot turun 0,05% menjadi USD 1.938,79 per ounce. Harga emas bersiap untuk kenaikan mingguan sebesar 1,2% setelah harga menyentuh level tertinggi satu bulan pada hari Rabu.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,02% menjadi USD 1.966,20.
Sektor manufaktur AS mengalami kontraksi selama 10 bulan berturut-turut pada bulan Agustus, namun laju penurunan terus melambat, menurut data dari Institute for Supply Management (ISM).
“Laporan ISM telah mengurangi reli harga emas dalam perdagangan, kemungkinan antara USD 1.920-USD 1960, dalam jangka pendek. Pasar emas mungkin menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai niat pertemuan The Fed di bulan September, yang akan mencakup serangkaian titik baru,” kata Tai Wong, Pedagang Logam Independen di New York.Imbal hasil obligasi AS dan dolar menghapus penurunan awal setelah data manufaktur, semakin menekan harga emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger mengatakan, harga emas juga menghadapi kemunduran yang bermotif teknis setelah menghadapi resistensi di sekitar level USD 1.975.
Leave a Reply