Liputan6.com, Jakarta – Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada penutupan perdagangan saham Jumat (8/9/2023). Mayoritas sektor saham bergerak di zona merah.
Dikutip dari data RTI, IHSG melemah 0,43 persen ke posisi 6.924,78. Indeks LQ45 turun 0,74 persen ke posisi 952,37. Sebagian besar indeks saham acuan merosot.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.966,76 dan terendah6.900,58. Sebanyak 279 saham melemah sehingga menekan IHSG. 241 saham menguat. 232 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.129.264 kali dengan volume perdagangan 18 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.351. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1,1 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham energi susut 0,05 persen, sektor saham industri merosot 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,47 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,61 persen.
Selain itu, sektor saham properti terpangkas 0,72 persen, sektor saham teknologi merosot 0,41 persen dan sektor saham transportasi turun 0,59 persen.
Sektor saham basic naik 0,15 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,27 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,21 persen dan sektor saham infrastruktur melonjak 1,23 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG yang terjadi sejalan dengan analisis teknikal sebelumnya.
“IHSG sedang memulai fase downtrennya, di sisi lain pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa global dan Asia yang juga melemah yang diakibatkan ada pembatasan China terhadap teknologi AS,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Leave a Reply