Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,19 persen pada perdagangan 28 Agustus-1 September 2023. Kenaikan IHSG didorong sektor saham bahan dasar dan infrastruktur.
IHSG naik dari 6.895,44 menjadi 6.977,65 pada 28 Agustus-1 September 2023. Kontribusi kenaikan IHSG dari sektor saham bahan dasar dan infrastruktur masing-masing 3,6 persen dan 2,93 persen. IHSG pun sempat sentuh posisi 7.000 pada pekan ini. Demikian mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, Sabtu (2/9/2023).
“Pekan ini kita melihat sejumlah ekonomi global tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal II 2023,” tulis Ashmore.
Selain itu, tingkat inflasi wilayah Eropa tercatat 5,3 persen pada Agustus 2023. Inflasi ini melebihi konsensus pasar 5,1 persen dan target bank sentral Eropa 2 persen.
Selanjutnya, data manufaktur China menunjukkan ekspansi, dan sentuh posisi tertinggi sejak Februari 2023. Data manufaktur China itu mengalahkan harapan. Tercatat data manufaktur China naik menjadi 51 pada Agustus dari sebelumnya 49,2.
Sementara itu, tingkat inflasi inti di Indonesia pada Agustus lebih rendah dari yang diharapkan. Inflasi Indonesia naik 3,27 persen pada Agustus 2023 dari bulan sebelumnya 3,08 persen. Inflasi tersebut dekati prediksi pasar 3,33 persen. Secara bulanan, harga konsumen turun 0,2 persen pada Agustus 2023, penurunan pertama dalam 10 bulan.
Apa yang Harus Dilakukan China untuk Dongkrak Pasar?Ashmore melihat terus kekhawatiran terhadap pertumbuhan China terutama di sektor real estate yang sumbang sekitar 30 persen dari PDB China.
“Penjualan pengembang properti terbesar turun 34 persen year on year (YoY) bersama dengan Country Garden Holdings yang mendekati gagal bayar. Di tengah latar belakang yang meresahkan, pemerintah China telah ambil beberapa langkah untuk mengatasinya,” tulis Ashmore.
Leave a Reply