Mereka yang merasa sangat terpengaruh oleh penilaian orang lain, baik itu pujian atau perasaan ditolak, memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi. Orang-orang ini sering merespons perasaan ini dengan tidur lebih banyak dan menginginkan makanan tertentu yang dapat mengatasi disfungsi emosional mereka.
4. Narsis dan Egois
Orang yang cenderung egois, mudah marah kepada orang lain, dan sering menyalahkan orang lain saat sesuatu tidak berjalan dengan baik, dapat lebih rentan terhadap depresi.
5. Masa Muda yang Kurang Beruntung
Individu yang diabaikan atau dianiaya pada masa muda dan memiliki harga diri rendah, cenderung mengulang siklus kekurangan dan penyalahgunaan ini dalam hubungan dewasa mereka, meningkatkan risiko depresi.
6. Perfeksionis
Orang yang rentan terhadap kritik, kehilangan rasa bangga, dan memiliki sedikit strategi adaptif terhadap stres, juga dapat berisiko mengalami depresi.
Semua ini dapat mempengaruhi cara seseorang menangani stres dan tekanan dalam kehidupan mereka.
Sementara karakteristik ini dapat meningkatkan risiko depresi, penting untuk diingat bahwa depresi adalah kondisi yang kompleks dan multifaktorial.
Ini dapat dipicu oleh kombinasi faktor biologis, psikologis, dan sosial.
Oleh karena itu, penting untuk mendekati setiap kasus depresi dengan perhatian khusus dan perawatan yang sesuai.
Dengan memahami karakteristik kepribadian yang berkontribusi pada risiko depresi, kita dapat lebih baik memahami dan mengatasi tantangan ini dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mental kita sendiri dan orang lain.
Leave a Reply