Menjajal Kereta Cepat Haramain Express, Madinah-Makkah Hanya Ditempuh 2,5 Jam

Liputan6.com, Jakarta Kereta cepat Haramain Express menjadi salah satu alternatif transportasi jemaah haji dan umrah selama berada di Tanah Suci. Kereta cepat ini mampu memangkas waktu perjalanan yang cukup signifikan.

Jarak antara Kota Madinah menuju Makkah yang umumnya memakan waktu hingga 6 jam menggunakan transportasi darat seperti bus atau mobil, kali ini hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dengan kereta cepat High Speed Railway alias Haramain Express.

Tim Media Center Haji (MCH) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berkesempatan menjajal kereta cepat ini saat perjalanan dari Madinah menuju Jeddah, beberapa waktu lalu.

Tim berangkat dari stasiun kereta cepat Madinah Haramain di Distrik Al Hadra yang berjarak kurang lebih 10 km dari Masjid Nabawi.

Sesuai jadwal, tepat pukul 11.00 Waktu Arab Saudi (WAS), kereta melesat cepat. Dari layar informasi yang ada di dalam gerbong, terlihat kecepatan kereta mendekati 300 km/jam.

Jika lapar atau haus, ada satu gerbong khusus yang menyediakan camilan ringan dan minuman. Harga segelas kopi Americano relatif terjangkau, hanya 12 Saudi Arabia Riyal (SAR) atau sekitar Rp48 ribu.

Belum bosan menatapi hamparan gurun dan bukit-bukit batu yang gagah menjulang sambil menyeruput kopi pahit, kereta sudah tiba di Stasiun Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Sesuai estimasi, waktu tempuh yang dibutuhkan dari Madinah ke Jeddah hanya 1 jam 48 menit.

Haramain High Speed Railway yang diresmikan pada 2018 ini menjadi salah satu moda transportasi andalan Arab Saudi. Kereta cepat ini melayani rute sejauh 450 kilometer yang menghubungkan dua kota suci yakni Makkah – Madinah.

Kereta cepat ini melewati lima stasiun pemberhentian di sepanjang rute Makkah – Madinah, yakni Stasiun Makkah, Stasiun Jeddah, Stasiun Bandara King Abdul Aziz, Stasiun Kota Ekonomi Raja Abdullah, dan Stasiun Madinah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan protes keras atas banyaknya persoalan dalam pelayanan jemaah haji Indonesia oleh masharik atau perusahaan yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi.