Kisah Pengabdian Hasan Tata Abas, Orang Indonesia yang Jadi Asisten Imam Masjid Nabawi

Kisah Pengabdian Hasan Tata Abas, Orang Indonesia yang Jadi Asisten Imam Masjid Nabawi

Liputan6.com, Madinah – Hasan Tata Abas tidak terlalu dikenal banyak orang meski punya tugas yang mulia di Masjid Nabawi, Kota Madinah, Arab Saudi. Sebab dia memang jarang bersentuhan dengan masyarakat luas dan lebih banyak menghabiskan waktunya di Maarots Kadimiyah Masjid Nabawi.

Pria asal Provinsi Banten ini merupakan orang Indonesia yang terpilih menjadi pelayan atau asisten salah satu Imam Masjid Nabawi. Sehari-hari, Hasan membantu dan melayani kebutuhan Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim, satu dari tujuh Imam Masjid Nabawi.

Tugas yang dilakukan Hasan mulai dari menyiapkan ruangan, menyediakan makan, minum dan sebagainya. Tak hanya itu, Hasan juga kerap menemani sang imam menjamu para tamunya.

Dengan sigap Hasan menyajikan qohwah atau teh campuran rempah-rempah, minuman khas Arab Saudi kepada para tamu dan syekh.

“Kalau syekh lagi menyusun kitab-kitab, saya yang menyiapkan minumnya. Kalau ada tamu saya yang bawakan oleh-oleh untuk tamu beliau ke mobil. Menyediakan dan menyiapkan kantor beliau, ya saya yang mengelap dan sebagainya,” katanya kepada tim Media Center Haji (MCH) beberapa waktu lalu di Madinah.

Sebagai asisten imam Masjid Nabi, Hasan bekerja dari waktu Subuh hingga Isya’. Sejak pagi, Hasan sudah memulai aktivitasnya di Maarots Kadimiyah yang lokasinya tepat di depan pintu 309 Masjid Nabawi. Menjelang sore setelah Ashar, Hasan pindah ke Masjid Nabawi.

Warga Indonesia yang telah mengabdikan diri di Masjid Nabawi sejak 2004 ini mengaku tak pernah menyangka bisa menjadi asisten imam masjid peninggalan Nabi Muhammad SAW tersebut.

Dia menceritakan bagaimana awalnya bisa pergi jauh dari Tanah Air hingga menjadi pengabdi di Masjid Nabawi. Saat itu, dirinya baru saja menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren yang ada di Padeglang, Banten.

“Awalnya karena ekonomi. Saat itu baru punya anak satu, saya memutuskan untuk ikut beasiswa gratis di Universitas Islam Madinah (UIM). Dengan izin Allah saya bisa lulus,” ujar Hasan.

Selepas kuliah, dia melamar kerja di Arab Saudi lewat kafil (sponsor) Bin Laden Group untuk ditempatkan di Masjid Nabawi. Bersama 47 peserta lainnya dari berbagai negara di dunia, Hasan menjalani seleksi dan wawancara.

“Saat itu syekh membutuhkan tenaga asisten. Saya ikut interview, qodarulloh diterima. Alhamdulillah,” katanya.

 

 

maxwin138
maxwin138
maxwin138
epicwin138
epicwin138
epicwin138
pargoy88
polasot138
polasot138
besti69
besti69

Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *